English to Indonesian: Abstract | |
Source text - English Feeling anxious when learning a foreign language is normal, especially in English listening. Some factors can cause listening anxiety. Students who experience anxiety while listening will find it hard to comprehend the input. Therefore, students need to overcome their fear. This study aimed to determine the causes of students’ listening
anxiety and their strategies to overcome it. This study was conducted in Intensive Listening classes at English Language Education Program, Universitas Kristen Satya Wacana (ELEP-UKSW). The classes were held online due to Pandemic COVID-19. The participants of this study were thirty-seven students from batch 2020, the academic
year 2020/2021. The researcher used open-ended and close-ended questionnaire papers combined to collect primary data. A semi-structured interview was done to collect further data. Based on the survey, many students encountered listening anxiety during
listening activities in the Intensive Listening class. The findings showed that the participants experienced anxiety from the teacher, students, listening materials, listening process, and other factors. They also used several strategies to overcome the anxiety causes, such as a positive attitude, preparation, and cultivating listening
strategies. The results of this study are expected to benefit future students who will take an Intensive Listening class to help overcome their anxiety and increase their listening ability. | Translation - Indonesian Merasa cemas saat belajar bahasa asing adalah hal yang wajar, terutama dalam mendengarkan Bahasa Inggris. Beberapa faktor dapat menyebabkan kecemasan dalam mendengarkan Bahasa Inggris. Siswa yang mengalami kecemasan saat mendengarkan akan sulit memahami input. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengatasi ketakutan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab siswa merasa cemas dan strategi untuk mengatasinya. Penelitian ini dilakukan dalam kelas Intensive Listening di Program Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kristen Satya
Wacana. Kelas diadakan secara daring karena Pandemi COVID-19.
Partisipan penelitian ini adalah tiga puluh tujuh mahasiswa angkatan 2020, tahun akademik 2020/2021. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner terbuka dan tertutup yang digabungkan untuk mengumpulkan data primer. Wawancara semi-terstruktur juga dilakukan untuk mengumpulkan data lebih lanjut. Berdasarkan survei, banyak siswa mengalami kecemasan dalam mendengarkan selama kegiatan kelas mendengarkan intensif. Temuan ini menunjukkan bahwa peserta mengalami kecemasan yang berasal dari guru, siswa, materi, proses mendengarkan, dan faktor lainnya. Mereka juga menggunakan beberapa strategi untuk mengatasi penyebab kecemasan, seperti sikap positif, persiapan, dan strategi mendengarkan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi calon mahasiswa yang akan menempuh kelas Intensive Listening untuk membantu mengatasi kecemasan mereka dan meningkatkan kemampuan pendengaran mereka. |